Bullying

Bullying

Siapa sih yang tidak tahu tentang bullying. Bullying merupakan perilaku negatif yang dilakukan seseorang yang merasa dirinya di atas orang lain dan menjatuhkan orang tersebut. Perilaku ini membuat korbannya merasa stress, depresi, dan yang lebih parahnya lagi ada yang sampai bunuh diri karena perilaku bullying ini. Di Indonesia ini tidak luput dari perilaku bullying. Menurut data KPAI per tanggal 30 Mei 2018,anak korban bullying sebanyak 36 kasus dan anak pelaku kekerasan dan bullying sebanyak 41 kasus. Ini merupakan perilaku negatif yang seharusnya tidak dilakukan. Disini akan diberikan penyebab, dampak, dan perilaku apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi kasus bullying ini.
Penyebab
1. Keinginan untuk berkuasa
Biasanya pelaku bullying ini ingin agar dirinya itu dianggap dikenal dan berkuasa. Pelaku ini biasanya menunjukan kekuatannya supaya ia diakui oleh sekitarnya dan disegani.
2. Kurangnya perhatian
Perhatian orang tua kepada anaknya yang rendah membuat anak merasa kurang perhatian dengan orangtua.
3. Rasa tidak suka terhadap korban
Pelaku merasa iri sehingga dia melakukan tindakan bullying tersebut. Misalnya iri karena lebih pintar.
4. Balas dendam karena pernah jadi korban
Seseorang yang pernah menjadi korban bullying merasa ingin balas dendam dan melakukannya kepada orang lain.
5. Media yang menayangkan adegan bullying
Media contohnya televisi, game, internet banyak menayangkan adegan kekerasan atau bullying yang membuat seseorang yang melihat atau menontonnya ingin mencoba hal tersebut kepada orang lain.
Dampak
Dampak bullying memberi rasa takut dan kurang kepercayaan diri menyebabkan orang tua khawatir dengen teman sekelas nya. Dalam beberapa kasus di anak yang telah menjadi korban bullying banyak menyendiri dan stress bahkan sampai menghilangakan nyawa.
Cara Mengatasi
1. Menjalin komunikasi dengan orangtua dengan baik, misalnya terbuka dengan orang tua jika memiliki masalah dengan teman dan sekitarnya.
2. Usaha bangkit diri sendiri, kita tidak boleh menyerah jika kita menjadi korban bullying. Kita harus memiliki inisiatif untuk bangkit dari bullying tersebut dan tidak terkekang oleh pelaku bullying.
3. Mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa supaya diberi kesabaran dan mohon supaya bisa melewati permasalahan yang berat ini.
4. Buktikan kalau kita lebih hebat dari mereka, buktikan kalau kita memiliki kemampuan yang lebih misalnya pandai bermusik, bela diri, dan lain-lain supaya pelaku pun akan merasa bahwa ia melakukan perbuatan yang salah.
Contoh Kasus Bullying
Lapangan di kawasan Bintaro menjadi saksi bisu aksi kekerasan yang terjadi di SMA 90 Jakarta. Siswa kelas 1 dipaksa buka baju, push up, lari dan ditampar.

"Dibawa kakak kelas dari parkiran ke daerah Bintaro (belakang McD). Di sana disuruh push up, buka baju dan lari. Di sana juga disuruh suit. Yang kalah, ditampar dengan keras. Kira-kira dari zuhur sampai ashar," kata Aba.

Hal ini disampaikan Aba di SMA 90 Jakarta, Jl Sabar, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2008). Aba mengalami luka bibir pecah, memar di pelipis.

Dikatakan dia, sedikitnya 68 siswa kelas 1 dari 9 kelas dipaksa ikut 'penataran.'

"Disuruh kelas 2 dan 3, katanya untuk penataran," ujarnya.

Menurut Aba, ada juga teman-temannya yang dibawa ke lantai 3 sekolah. "Tetapi nggak tahu diapain. Biasanya jam-jam istirahat. Dengar dari anak-anak cuma dikasih tahu, anak kelas 1 parkir di belakang," tutur Aba.

SMA 90 lantas menskorsing 31 siswanya yang terlibat bullying selama 5 hari. Para senior menandatangani surat perjanjian di atas materai agar tidak mengulangi perbuatannya.
Sumber contoh : https://news.detik.com/berita/d-1979089/5-kasus-bullying-sma-di-jakarta/2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar Industri Mengenai Pengertian Standar SNI (Standar Nasional Indonesia) & ISO (International Organization for Standardization)