PENERAPAN DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI BATU BATA DARI SEKAM PADI
PENERAPAN
DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI BATU BATA DARI
SEKAM PADI
Sekam padi
adalah limbah pertanian
yang merupakan hasil
penggilingan padi dan
hampir terdapat di seluruh
wilayah indonesia. Sekam padi
dapat digunakan sebagai
pengganti sebagian agregat
atau pengisi dalam pembuatan
batu bata ringan
sehingga dapat digunakan
sebagai bahan konstruksi bangunan rumah
dan gedung. Permasalahan dalam
penelitian adalah belum
adanya komposisi yang baku untuk pembuatan batu bata ringan
yang berbahan sekam padi, sehingga perlu dilakukan penelitian sebagai evaluasi
terhadap komposisi secara
statistik kemudian dilakukan
perbaikan pada proses pembuatannya.Adapun metode
penelitian yang digunakan
adalah desain eksperimen Taguchi untuk menentukan komposisi
yang tepat dan
optimal dengan memvariasikan
parameter faktor pendukung dalam pembuatan batu bata ringan
dari sekam padi yaitu komposisi bahan baku dan waktu penjemuran. Alat analisis
yang digunakan adalah signal
to Noise Ratio dan
ANOVA yang diusulkan
oleh Taguchi. Perancangan
parameter Taguchi yang digunakan adalah Orthogonal Array dengan 2 level dan 4
faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
karakteristik kualitas kuat tekan pada bataringan
dari sekam padiyaitu
rasio faktor antara semen,
pasir, sekam padi dan
waktu penjemuran. Berdasarkan
anova menunjukkan dari
keempat faktor tersebut
yang memiliki pengaruh signifikan yaitu
semen, sekam padi,dan
waktu penjemuran sebesar
92,70%, sedangkan faktor pasir
tidak mempengaruhi kuat tekan bataringansecara signifikan. Dapat disimpulkan
bahwa dalam pembuatan bata ringan dapat menggunakan sekam padi
sebagai bahan pengisi
dengan formulasi berdasarkan SNR
Larger the better yaitu A2B2C2D1.
Meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap perumahan,maka akan meningkat pula kebutuhan
bahan bangunan. Peningkatan ini mesti dihadapi dengan adanya penelitian
terhadap bahan bangunan
alternatif dari hasil alam
sekitar yang lebih
efektif dan efisien. Batubata ringan memiliki peluang pasar
yang lebih baik dibandingkan dengan batu bata atau batako. Batubata ringan memiliki
bobot yang enteng,bentuknya sederhana,dan harganya lebih murah.
Adanya keterbatasan bahan baku
dan kondisi lingkungan hidup yang
makin menurun, sehingga sangat dibutuhkan suatu terobosan inovasi guna mendapatkan bahan konstruksi yang efektif dan efisien energi dalam proses
produksinya. Diperlukan adanya peningkatan dalam memanfaatkan hasil samping
berupa limbah dari pertanian
guna membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Pemanfaatan limbah masih
perlu ditingkatkan lagi untuk
memberi nilai tambah dan
daya guna sehingga lebih bermanfaat
bagi manusia.
Indonesia
termasuk salah satu negara sebagai penghasil beras terbesar di dunia. Proses penanganan setelahpanen dilanjutkan dengan pengolahan akhir berupa padi selanjutnya akan menghasilkan produk
pangan utama di Indonesia yaitu berupaberas. Terdapat juga produk sampingan berupa sisa atau
limbah seperti sekam dan jerami
padi. Hasil samping dari
pengolahanpadi seperti jerami padi
bermanfaat sebagai pakan dan media
tumbuh jamur merang,
abu gosok dan
alas kandang. Selain itu, hasil
samping berupasekam padi juga
bermanfaat untuk berbagai keperluan
diantaranya: menjadi bahan baku pada industri kimia, sebagai bahan
baku pada industri
bahan bangunan, sebagai
sumber energi panas pada
berbagai keperluan manusia. Produk samping berupa sekam padi juga
bermanfaat untuk menjadi bahan baku dalam pembuatan arang
aktif, kertas karbon,
batu baterai dan lain-lain.
Oleh karena
itu, peneliti memanfaatkan
sekam padi sebagai bahan agregat
atau pengisi alternatif dalam pembuatan
batu bata ringan sehingga dapat meningkatkan
nilai ekonomi sekam
padi. Batu bata ringan mempunyai berat yang lebih ringan
daribata merahbiasa. Hal
ini disebabkan oleh bata
ringan mempunyai banyak pori-pori
dibandingkan batu bata merah. Selain itu,
batu bata ringan juga mempunyai kelebihan yakni mudah dalam
pengerjaan proyek bangunan, tingkat pemasangan yang cepat, dan lebih rapi
dalam membangun suatu dinding bangunan.
Material
dasar dalam pembuatan batu bata ringan adalah
pasir, semen, bahan
perekat dan air. Awalnya dilakukan proses
pencampuran bahan perekatberupa semen dengan
pasir dan air hinggamembentuk suatu adonan yangdisebut “slurry”. Selanjutnya ditambahkan
bahan agregat tambahan
ke dalam campuran
sebelum dilakukan pencetakan.
Permasalahan dalam penelitian adalah belum diketahui
komposisi yang optimal dan tepat dalam pembuatan batu bata ringan yang
terbuat dari sekam padi.
Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian ini sebagai evaluasi
terhadap komposisi bahan
baku secara statistic. Kemudian
dilakukan perbaikan pada
proses pembuatannya dengan menerapkan
metode statistik desain
eksperimen Taguchi.
Filosofi
Taguchi dalam perbaikan kualitas secara terperinci menekankan pada reduksi variasi. Desain parameter dimaksudkan sebagai pendekatan biaya efektif
(cost-effective) pada reduksi variasi dalam proses dan produk. Hal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi semuafaktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas
serta mencari level faktor yang sesuai sehingga variansi dapat diminimasi. Dengan kata lain,Taguchi melakukan desain yang kokoh dalam prosesdan produk sedemikian
rupa sehingga dapat mencegah
masuknya faktor yang tidak
terkontrol dalam proses
produksi dan mencegah masuknya dampak faktor yang tidak
terkontrol tersebut pada
konsumen.
Pada
metode Taguchi, diawali
dari perancangan parameter pembuatan
batu bata ringan
dari sekam padi menggunakan desain faktorial Orthogonal
Array dengan 2 level dan 4 faktor (L24). Selanjutnya dilakukan penentuan
Signal to Noise Ratio(S/N) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pada hasil eksperimen. Pada
tahap selanjutnya dilakukan Analysis of
Variance (ANOVA) untuk menentukan pengaruh pada setiap
parameter input yang diberikan dari hasil eksperimen untuk menginterpretasikan
data eksperimental. Dengan memanfaatkan desain
eksperimen Taguchi ini,
maka akan diketahui kondisi
optimum dalam pembuatan
batu bata ringan dari
sekam padi sehingga
hasil produksi memiliki kualitas
yang lebih baik
dan efektif dalam penanganannya.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/25468
Komentar
Posting Komentar